Senin, 17 November 2014

inspirasi remaja Islam: kata-kata bijak

inspirasi remaja Islam: kata-kata bijak: Inilah koleksi kata kata bijak  Perbuatan-perbuatan salah adalah biasa bagi manusia, tetapi perbuatan pura-pura itulah sebenarnya yang me...

Senin, 27 Oktober 2014

Jenderal Ryamizard: Sang Ideolog Pembantaian Warga Sipil

23 Oktober 2014

Salah seorang pendukung kunci Jokowi yang muncul di Istana Negara hari selasa lalu adalah mantan Kepala Staf Angkatan Darat,  Jenderal Ryamizard Ryacudu. 

Ryamizard adalah orang kepercayaan Megawati, pimpinan partai Jokowi. Ryamizard pernah membantu menaikkan Mega ke kursi presiden dengan turut serta menyingkirkan pendahulunya, presiden Gus Dur. 

Satu hal yang paling menonjol dari Ryamizard: di tubuh TNI, dialah sosok terdepan dalam merasionalisasikan pembantaian warga sipil.

Di bulan Oktober 2004, saya menulis laporan terkait pasukan Ryamizard di Aceh:

"Minggu lalu Amnesty International mengeluarkan laporan tentang Aceh yang mencatat bahwa 'pelanggaran hak asasi manusia ... begitu luas sampai-sampai tak satu pun aspek kehidupan di provinsi tersebut yang tak terjamah.'  ... Amnesty berbicara tentang 'eksekusi ekstra-yudisial warga sipil oleh militer' yang terjadi baru-baru ini--jumlahnya ratusan, kata para aktivis setempat secara terpisah--termasuk, menurut Amnesty, 'aksi pembunuhan di luar batas-batas hukum, terhadap perempuan dan anak-anak.'" 

Ketika ditanya tentang salah satu pembantaian—pembantaian terhadap anak-anak di dekat Bireuen, Aceh—Ryamizard menjawab dengan sebuah lelucon tentang pisang goreng dan diam-diam membela aksi tersebut, mengatakan bahwa perempuan dan anak-anak pun bisa membunuh.

Pernyataan itu mungkin terdengar menjijikan, namun belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan penyataan publik—dikutip Antara (8 Desember 2003)--dimana Ryamizard mengatakan bahwa warga sipil sah menjadi sasaran tentara jika mereka "tidak menyukai " kebijakan militer atau menyuarakan “pendapat yang sama” dengan para pemberontak anti-pemerintah.

Ketika membicarakan warga sipil yang tidak senang dengan kondisi Darurat Militer, sesungguhnya Ryamizard mengklarifikasi definisi TNI mengenai apa saja yang bisa membuat seseorang dikategorisasikan sebagai musuh.

Ia menunjukkan bahwa siapapun yang “tidak senang” seperti itu akan didefinisikan oleh TNI sebagai "GAM"--atau anggota Gerakan Aceh Merdeka.

"Orang-orang yang tidak senang dengan darurat militer di Aceh adalah orang GAM," kata Jenderal Ryamizard, "Jadi jika omongannya sama dengan anggota GAM, maka dapat dipastikan mereka  adiknya orang-orang separatis itu."

Kategorisasi ini sangat penting karena secara resmi pendekatan  TNI terhadap GAM adalah "buru dan musnahkan”, seperti yang diambil dari kata-kata Jendral Endriartono pada Mei 2003, dikutip oleh Amnesty International.

Kini operasi militer di Aceh sudah berakhir, namun pembunuhan warga sipil terus terjadi di Papua dan di tempat-tempat lainnya. Sejauh yang bisa diketahui, doktrin Ryamizard masih berlaku.

Jika Jokowi ingin mengakhiri praktek pembunuhan--atau pemenjaraan--terhadap rakyat hanya karena negara tidak menyukai pendapat mereka, sudah sepantasnya ia menyeret jenderal-jenderal seperti Ryamizard ke meja hijau, bukannya malah memberikan jabatan yang lebih tinggi.

Allan Nairn


Untuk laporan Antara yang mengutip pernyataan Ryamizard tentang orang-orang yang tidak suka dengan Darurat Militer, lihat Laksamana.Net, 8 Desember 2003, 8:00am, "Gen. Ryamizard 'With Us or Against Us'" dapat diakses di JoyoNews.org .

Untuk kutipan tentang pisang goreng, dan pembunuhan anak-anak dan perempuan, lihat majalah Time, 2 Juni 2003 , dan artikel saya tanggal 21 Oktober 2014 "Tanda Merah Calon Menteri: Apakah Jokowi Sungguh-Sungguh Membangun Kabinet Bersih?" Versi Bahasa Inggris:  "Red Marks Next to Their Names: Is Jokowi Serious About Being Clean?"

Senin, 27 Mei 2013

Kamuflase Istilah Syariah

Para pembaca yang dirahmati Allah, tentunya tidak asing mendegar istilah Khamar.  Khamar adalah segala sesuatu yang memabukkan, baik dari sumber padat, cair, gas. Dalam sejarah Islam, istilah khamar diubah menjadi nabidz agar orang bisa menikmatinya.

Sama seperti sekarang, ini bukan khamar melainkan toak (minuman khas dari Tuban yang bisa memabukkan) atau ini bukan khamar tapi bodrex yang dioplos dengan CTM (obat tidur) dan sprite. Inilah indonesia negeri mayoritas muslim yang sering menciptakan istilah-istilah baru dalam syariat Islam. Begitu juga dalam perbankan syariah. Untuk itu, berhati-hatilah jangan terbak pada istilah namun lihatlah hakikatnya. Sekali lagi hakikatnya.
Dari referensi kitab-kitab di perpus syariah yang saya baca, ternyata pengelabuhan istilah sudah terjadi sejak jaman Nabi Adam alahissallam. Ketika berada di surga, Adam tertipu iblis yang mengatakan jika buah terlarang sebagai buah kuldi yang bisa mengekalkannya di surga. Lihat (QS Thaha 120).
Bahkan Nabi SAW juga mengingatkan umatnya tentang pengelabuhan istilah ini, Abu Malik Asy’ari berkata bahwa beliau pernah mendengar nabi SAW bersabda: “Sungguh akan ada orang-orang dari umatku yang meminum khamar, mereka menamakannnya dengan selain namanya,” (HR Abu Dawud, An nasa’i, Ibunu Majah, dan Ahmad).
Menurut At Turbasyti, mereka mengubah nama khamar menjadi nabidz (minuman yang bukan khamar yang hukumnya mubah). Termasuk dalam kategori nabidz ini seperti minuman air madu dan air dzurah yang tidak haram. Sedangkan khamar biasanya dari campuran anggur dan kurma. Intinya mereka ingin mengelabuhi istilah, tapi hakikatnya sama. Lihat ‘aunul mab’dud, 10:110).
Mengelabuhi dengan cara mengubah istilah adalah salah satu watak Yahudi. Sehingga hukum sesuatu haram dibubah istilahnya menjadi halal. seperti sabda nabi SAW dari jabir bin Abdillah, beliau mendengar rasullah SAW bersabda pada penahklukkan kota Mekkah “Sesungguhnya Allah dan RasulNya mengharamkan jual beli khamar, bagkai, babi, dan patung.” Lalu ada yang bertanya,” Wahai Rasullullah, apa pendapatmu mengenai jual beli lemak bangkai, mengingat lemak bangkai itu dipakai untuk menambal perahu, meminyaki kulit, dan dijadikan minyak untuk penerangan? Nabi SAW bersabda,”Tidak Boleh,!” jual beli lemak bangkai itu haram. Kemudian Rasulullah SAW bersabda,” semoga Allah melaknat Yahudi. Sesungguhnya tatkala Allah mengharamkan lemak bangkai, mereka mencairkannya lalu menjual minyak dari lemak bangkai tersebut, kemudian mereka memakan hasil penjualannya. (HR Bhukari 2236 dan Muslim No 4132).
Dari hadist ini, sekali lagi penulis ingin mengajak kepada pembaca untuk melihat hakikatnya suatu istilah. Misalnya sesuai yang berbau bid’ah atau syirik diubah namanya begitu indah. Seperti wisata religi, padahal isinya diwarnai dengan praktik syirik dan bi’ah.
Beberapa dekakde in i kaum muslimin di reepublik ini gandrung dengan istilah syariah dan islami. Salah satunya adalah bank dan lembaga keuangan, yang menurut anggapan masyarakat telah menjadi sarang riba.
Denmgan label syariah, kaum muslimin di republik ini tidak ada kesan riba dalam perbankan dan lembaga keuangan syariah. Namun penulis ingatkan jika standar kita bukanlah istilah atau label tapi hakikat praktiknya.
Bank Syariah juga menamai produknya dengan istilah-istilah dalam fikih muamalah. Seperti mudharabah. Meskipun dalam praktiknya bank syariah hanya bersedia berbagai untung dan tidak mau berbagi rugi. Padahal aturan seperti ini hakikatnya bukan mudharabah, tapi mengutangi.
Menurut fikih muamalah, praktik mudharabah yang benar adalah keuntungan dibagi bersama dan kerugian dibagi bersama. Yakni antara pemilik modal dengan pemilik usaha. Jadi hakikat status bagi hasil yang sekarang dialkukan sistem mudharabah di bank syariah adalah riba, karena keuntungan transaksi utang-piutang adalah riba. Para ulama telah membuat kaidah yang ma’ruf bahwa setiap piutang yang mendatangkan keuntungan maka itu adalah riba.
Jadi akhir artikel ini mengingatkan kaum muslimin agar mencermati tidak semua istilah syar’i adalah sesuai dengan syariat Allah. Perlu kaum muslimin memahami hakikatnya. (*)

Senin, 17 September 2012

SYEKH MUDA WALY Dihina Oleh Abon Kunnyyet (Nama Samaran) Dalam Jejaring Sosial Facebook

SYEKH MUDA WALY
Dihina Oleh Abon Kunnyyet (Nama Samaran)
Dalam Jejaring Sosial Facebook

Seiring dengan kemajuan tekhnologi yang express, maka semakin banyak juga kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan dan informasi yang berkembang diseluruh plosok dunia. Perkembangan ini bisa dalam bentuk  informasi media audio, video, ataupun dalam segi segi media tertulis.
Namun dalam hal ini banyak diantara berbagai kalangan kejahatan dan kejahilan manusia yang mempergunakan media tekhnologi sebagai alat kejahatan. Baik dalam hal bisinis, keilmuan, penyewaan jasa yang menggiurkan dan lain sebagainya.  Selain kejahatan yang dilakukan melalui sistem ekonomi dan bisnis, sekarang banyak juga diantara segolongan kelompok yang mempergunakan media tekhnologi untuk mempermutar balikkan kefaktaan yang telah ada. Seperti halnya yang kita lihat di tahun kemarin tentang adanya video pelecehan Nabi Muhammad yang dibuat oleh Geert Wilders dibelanda, yang dinamakan videonya itu dengan sebutan Fitna The Movie. Film ini dikecam oleh seluruh pemerintahan diberbagai negara, termasuk kecaman dari sekjen PBB, Ban Ki Moon presiden iran, mesir, indonesia, belanda, irak dan lainnya.
Kejahatan yang dilakukan melalui media tekhnologi tidak hanya terjadi dinegara-negara luar, aceh saat inipun sudah ada dari beberapa sekolompok orang yang berpaham lemah, singkat, dan bodoh dalam memutar balikkan fakta berita atau suatu kejadian yang sudah dimaklumi oleh kita sekarang ini. Baru-baru ini, penulis telah menemukan salah seorang yang bernama samaran Abon Kunnyyet dan kawan-kawannya di sebuah situs jejaring social yang bernama Facebook didalam sana ada sebuah kata yang bertulis “Dayah adalah salah satu proses pendidikan yang sia-sia”. Abon kunnyyet mengatakan  “bahwasanya dalam mempelajari Qur’an dan hadist tidak perlu masuk dan berkecimpung didalam dayah, pada hakekatnya didayah bertujuan untuk mencari makna al-Qur’an dan hadist. Jadi untuk apa kita masuk kedayah”. Dia juga megatakan bahwasanya Syekh Muda Wali adalah wali syaitan, bertemunya syekh muda wali dengan sukarno adalah upaya perencanaan untuk membunuh Daud Bereuh, syekh muda, menurut dia juga bahwasnya beliau adalah murid yang durhaka kepada gurunya, Syekh Muda juga adalah seorang ulama yang sesat dan tak berilmu.
Selain itu dia melanjutkan bahwa Thariqat Naksyabandiyyah itu sesat, Ibnu Arabi dan al-Hallaj adalah ulama sesat, khenduri orang aceh adalah warisan dari hindu dan budha, buku Lu’lua wal marjan dikarang oleh ulama yang apabila ada orang yang mengamalkan adalah manusia yang bodoh dan sesat, dan masih banyak lagi klaim-klaim dia terhadap Syekh Muda Wali dan beberapa adat orang-orang aceh. Masalah maulud, dia juga mengatakah bahwa itu adalah adat orang jahil dan bodoh.
Untuk lebih jelasnya berikut perkatan-perkataan Abon Kunnyyet di Situs Facebook dan balasan-balasan orang yang menjawab argumen abon kunnyyet :
NO
Peryataan Abon Kunnyet
Komentar orang terhadap abon Kunnyyet
1
Marit dlm kebaikan itu baik drpd teumeunak dgn kata2 kasar.
Yusrizal@ TIDAK ADA ISTILAH QADHA SHALAT.
org tdk bs shlt brdiri, b0leh duduk, tdk bs duduk blh berbaring, tak sanggup brbaring blh isyarat dgn hati wlaupun ia sakit parah, apakah dg...n cara ini tdk mampu jg???
Wallahu musta'an, maka shalatkanlah ia.
Laa yukallifullahu nafsan illa wus'aha..
Kalaupun blh kafarat utk shlt, SUNGGUH BERUNTUNG BAGI ORANG2 YG BERHARTA ;MEREKA LEBIH SUKA BAYAR KAFARAT DRPD SHOLAT DAN SUNGGUH MENYIKSA BAGI ORANG2 FAQIR MISKIN YG TDK MAMPU MMBAYAR KAFARAT UTK SHALAT YG IA TINGGALKAN.
Lailahaillallah wa na'udzubillah min hadzal haal...
Wallahu musta'anLihat
bit bingeng wahabi, so peugah shlat hnjeut qadha, bit paneuk antena wakkah..

HR.Bukhori, Muslim dari Anas bin Malik ra.: “Siapa
yang lupa (melaksanakan) suatu sholat atau tertidur dari (melaksanakan)nya,
maka kifaratnya (tebusannya) adalah mel...akukannya jika dia ingat”.

Ibnu Hajr
Al-‘Asqalany dalam Al-Fath II:71 ketika menerangkan makna hadits ini berkata;
‘Kewajiban menggadha sholat atas orang yang sengaja meninggalkannya itu lebih
utama. Karena hal itu termasuk sasaran Khitab (perintah) untuk melaksanakan
sholat, dan dia harus melakukannya…’.
2
Khanduri seunuj0h warisan budha manteng diamalkan le awak dayah meutarekat...
Mukhsin Al Aydarus nyoe hana ulama penganut ilmee sufi kadang kah mnteng bak agama kafe jnoe.........
3
Cucu muda waly aja ahli zina, apalagi anaknya... Ckckc
gigolo+quburiyun kalee yaa..
Hahahaha..
Muda waly murid yg durhaka yg tak tau diuntung.
Eh wkt plg ke aceh si waly ni dah jd dukun.. Ckckck

4
Mazhab Ahlus Sunnah Tidak Identik Dengan Asy'ari

5
Tarekat naqsyabandi???
Kpn ya munculnya...
Kalo para sahabat Nabi bertarekat gak ya?

6
Eh tau gag, muda waly ga bs tdr kakinya lurus loh, tw knp? Nnti kakinya nyebur ke laut. Huwahahaha...


Muda waly ini disuruh bljr ke imam mazhab di mekkah oleh gurunya(ketua PUSA) malah durhaka kpd gurunya dan membelok ke padang bljr tarekat. KAN LUARR BIASA BODOHNYA....!
Lo tau ga imam syafi'i tarekat apa??

7
Tidak ada GAM tanpa panglima prtama diatas gunung. Dan TIDAK ADA MALIK MAHMUD tanpa kekuatan dari seorang ketua Persatuan Ulama Seluruh Aceh yg diakui oleh sluruh ulama Aceh. Sdgkan muda waly, beliau ini(muda waly) hanya muridnya dan diakhir hayat panglima perang ini,syekh muda waly durhaka kpd nya dan brsembunyi dibelakangsukarno.
Ingat itu.....!

8
Ziarah kekuburan adalah sesuatu yang sangat dilarang, untuk apa berdoa dan meminta-minta berkah kepada orang yang sudah mati.

9
Alhafizh ibnu qayyim,Alhafizh ibnu katsir, Alhafizh ibnu abdil hadi, dan Alhafizh ibnu rajab..MEREKA ADALAH MURID IBNU TAIMIYAH YG SANGAT CERDAS

10
Telan tu si muda waly ciret

12
“Dan barangsiapa yang beranggapan bahwa لا إله إلا الله dzikirnya orang awam, sedangkan dzikirnya orang-orang khusus dan paling khusus adalah “هو / Huu”, maka ia seorang yang sesat dan menyesatkan

13
Jalaluddin Ar Rumi, seorang tokoh sufi yang kondang berkata: “Aku seorang muslim, tapi aku juga seorang Nashrani, Brahmawi, dan Zaradasyti, bagiku tempat ibadah sama … masjid, gereja, atau tempat berhala-berhala

14
Ibnu ‘Arabi, tokoh sufi lainnya, berkata: “Sesungguhnya seseorang ketika menyetubuhi istrinya tidak lain (ketika itu) ia menyetubuhi Allah

15
Syeh bahlul muda waly seorg murid durhaka ... hahaha

Ini adalah sebahagian perkataan Abon Kunnyet terhadap Dayah, ulama, dan adat orang aceh. Dia mengatakan bahwa semua itu dimata dia adalah salah dan apabila ada orang yang sempat mengikuti apa-apa yang menurut dia haram dan sesat adalah orang itu termasuk orang bodoh dan sesat.
Saudara semuslim sekalian, perlu diketahui secara tidak langsung Abon Kunnyyet telah mengklaim bahwa kita adalah orang sesat, kita termasuk orang yang paling bodoh karena kita sudah mengikuti sang pembunuh yang sesat yaitu, Syekh Muda Wali al-Khalidi. Dia juga mengatakan bahwa Dayah adalah orang-orang terperosok dalam ilmu tekhnologi, ikut hariqat Naksyabandiyah yang menurut abon kunnyyet sesat, ibnu 'arabi kaafir ulama dan merupakan ajaran syaitan. Khenduri maulud dan seunojoh adalah ajaran yang menurut dia juga berasal dari ajaran Hindu-Budha.
Kaum muslimin sekalian, kita harus bertindak tegas terhada orang-orang seperti dia, yang telah mencemarkan nama Abuya Mulia kita, yang telah mengatakan Naksyabandiyah sesat, yang telah mengatakan khenduri adalah budaya hindu dan budha dan lain sebagainya. Maka kita sebagai anak rohani Syekh Muda Wali harus bertindak. Jika bisa pihak kepolisian adalah rujukan kita sebagai hakim yang membela. Karena secara tidak langsung Abon Kunnyet telah mencemarkan nama baik Syekh Muda Waly Al-khalidi, yang beliau juga diakui oleh Ulama Internasioanl sebagai tokoh pengembangan Ilmu Agama dan Thariqat ke Aceh tercnta.
Sebelum menutupi hal yang berkenaan dari tulisan ini berikut sebahagian kecil data-data mengenai Abon Kunnyet  :
Nama                : Abon Kunyyet (nama samaran di Facebook)
Posisi                 : Aceh (Langsa atau sigli)
Agama              : Islam-Sunni (menurut dia)
Pemikiran         : Ibnu Taymiyyah, Abu Daud Berueh, Ibnul Qayim al-Jauzy
Lulusan             : Universitas Al-Azhar (menurut dia)
Teman-Teman Abon Kunnyyet :      -     Toke Bohkruet
-          Camplie Merah
Nomor Telpon : -     0821 659 065 77
-          0852 861 160 04
Ini adalah komentar kecil penulis untuk membantah cara pemikiran Abon Kunnyyet
Rasulullah Pernah Bersabda dalam riwayat Ahmad dan Nasai, dan ini adalah hadist Sahih. "Man Sanna Fil Islam Sunnatan Hasanatan fa lahau biha ajrun wa wajrun man amila biha, waman sanna fil islam sunnatan say atan falahu biha itsmun, wa itsmun man amila biha" (dikutip Dari kitab Shahih Muslim)
"Barang siapa yang menambah-nambahkan sesuatu apapun yang tidak ada dimasaku yang sesuatu itu baik (karena Allah dan Rasulunya) maka pahala bagi dia, dan pahala bagi orang yang mengerjakannya. dan barang siapa yang mengada-ngada di masaku yang tiada karena Allah dan Rasulnya maka dosa bagi dia dan dosa bagi orang yang mengerjakannya.
Baiklah, sekarang kita punya dalil dari Hadist dan qaedah para ulama syafiiyah, hanafiyah, dan malikiyyah berkenaan tentang syarahan hadist tersebut.
Jika kita tinjau khenduri ataupun maulid adalah bid'ah dan tidak dikerjakan dimasa Nabi dan itu merupakan perbuatan sia-sia, maka pemikiran kita sangatlah pendek dan dangkal. kenapa demikian..
1.          Dimasa Nabi Muhammad SAW, terjadi pelarangan oleh Nabi untuk para sahabat dalam menulis hadist, karena pada saat itu Al-Qur’an adalah sebuah urgensi yang harus diperhatikan oleh Nabi dan para sahabatnya sehingga Hadist dilarang oleh Nabi untuk ditulis. Ini sebenarnya perbuatan bid’ah artinya adalah tidak boleh, akan tetapi sepeninggal Nabi Muhammad hadist ini menjadi boleh dibukukan karena untuk kepentingan umat dalam sebuah Istidlal sehingga hadist ini sampailah ke masa sekarang. Berikut bukti Nabi melarang menulis hadist pada saat itu, yaitu Hadist Riwayat Muslim (bias dilihat hadist ini didalam kitab Shahih Muslim), sebagai berikut :
لا تكتبوا عنّي شىأ الا القران , ومن كتب عنّي شيأ غير القرأن , فليمحه و حدّثوا عنّي و لا حرج و من كذب عليّ متمعمدا فليتبوّأ مقعده من النار.
“Janganlah kamu menulis dari saya sesuatu apapun kecuali al-Qur’an, dan barang siapa yang telah menulis sesuatu dariku yang bukan dari al-Qur’an maka hapuslah, sampaikan oleh mu sesuatu yang berasal dariku dan janganlah mengada-ngada, barang siapa yang berbohong atasku maka bersiaplah dia mendapatkan kursi  di neraka   
2.          Dimasa Umar bin Khattab, ketika igin menjadikan al-Qur’an sebagai Mushaf (kumpulan lembaran tulisan menjadi buku) Sayyidina Abu Bakar tidak mengizinkan dan mengatakan bahwa hal yang demikian tidak ada dimasa Nabi (bid’ah) akan tetapi pada akhirnya beliau mengizinkan karena ini adalah untuk kepentingan umat. Hal ini dilakukan karena pada masa itu 70 sahabat Nabi yang menghafal al-Qur’an meninggal setelah terjadi perang Yamamah, Abu Bakar khawatir dan pada akhirnya hasil dari ijtihad beliaumaka terjadilah Tadwin (pembukuan al-Qur’an). Berikut hadist Mauquf-nya (Hadist yang berasal dari para Sahabat Nabi, bisa dilihat istilah ini didalam kitab karangan Syekh Mahmud at-Tohhan : Mustalahaul al-Hadist), sebagai berikut :
رحمم الله ابا بكر هو أوّل من جمّع كتاب الله بين اللوحين.
“Semoga Allah mengasihi abu bakar dia adalah orang pertama yan mengumpulkan kitab Allah (al-Qur’an) diantara 2 lauh.
(Hadist ini bisa dilihat didalam kitab karya Syekh az-Zarkasy : Al-burhan fi ‘ulumul al-Qur’an, hal. 239)  
3.          Dimasa Usman bin Affan, prose tadwin sudah selesai dan selanjutnya diperbanyak menjadi 20 mushaf dan kemudian dicetak kembali dan menjadi nama Mushaf Usmani, keadaan ini dilkukan karena pada saat itu (termasuk diwilayah Armenia dan Azerbaijan) sudah banyak terjadi perbeadaan tanda baca didalam al-Qur’an. (sejarah ini bisa dilihat didalam kitab : Shahih Bukhari, dalam bab “Fdhailul Qur’an”
4.    Dimasa Ali bin Abi Thalib, Ilmu Nahwu Pertama kali muncul begitu juga dengan ilmu Qira’at. Imam adz-Zhahabi menyebutkan bahwa Ali adalah tokoh pertama kali meletakkan Ilmu Nahwu. (Sejarah ini bisa dilihat didalam kitab Tarikh Islam, karya : Syekh Abu Ghazi Umar Abdussalam Tadammuri, Juzu 1, hal. 622). Ini adalah bid’ah (mengada-ngada) yang diperbolehkan karena kepentingan umat Islam. Namun apakah perkembangan ilmu ini ada dimasa Nabi Muhammad ?
5.   Dimasa Dinasti Umayyah, Kemunculan kain tenun, mata uang dari emas, baju, celana, sorban, peci, alat-peralatan ilmu pengetahuan untuk mempermajukan Islam adalah bahan segala yang digunakan untuk kepentingan umat. Ini adalah bid’ah tapi dinilah baik, jika begitu apakah keadaan seperti ini ada dimasa Nabi ? (Sejarah ini bisa dilihat didalam kitab Tarikh Islam).
6.  Dimasa Dinasti Abbasiyyah, telah muncul karpet, Ilmu Astronomi, geologi, ilmu kedokteran, dan sebagainya. Ini untuk kepentingan umat islam tapi ini adalah bid’ah yang diperbolehkan, namun apakah hal ini ada dimasa Nabi ?  
7.     Sultan al-Ayyubi adalah orang yang pertama kali menemukan khenduri Maulid Nabi, hal ini dilakukan karena umat islam pada saat itu, yaitu dimasa sedang berkecamuknya perang salib umat islam lengah melawan tentara kafir La’natullah namun karena sang pemimpin mempunyai cara cerdas dalam meninggikan semangat umat islam lagi maka terciptalah acara Maulid Nabi Muhhammad SAW dan pada akhirnya saat setelah itu Umat islam menang dari perlawanan musuh.
8.    Aceh dikenal dengan HIKAYAT PERANG SABI, yaitu naskah yang dianggap belanda berbahaya dan pada akhirnya aceh menang dari tangan sekutu. Ini berkat adanya Naskah Keramat tersebut. Namun ini juga termasuk bid'ah tapi bid'ah diperbolehkan.
9.    Masa Sekarang, telah terciptanya alat penghitung modern seperti Komputer, kalkulator juga telah muncul satelit, mickroskop, handpone, notebook, internet. Semuan ini muncul dengan sendirinya tapi semuanya ini adalah kebutuhan Primer seorang manusia namun apakah semua ini ada dimasa Nabi Muhammad SAW ?
Baik, Sekarang lihat ini semua adalah Perbuatan Bid’ah (mengada-ngada). Namun dengan bid’ah itu semua Umat manusia Islam berjaya dan berkembang serta berjaya, termasuk bagi Islam sendiri. Tapi kenapa kita menjadikan hal-hal yang baik itu bid’ah, seperti Maulid, khenduri, membaca tahlil, dll sedangkan hal-hal yang sekeliling kita tidak kita katakan bid’ah ? bukankah Nabi pernah bersabda dalam Riwayat Umar bin Khattab :
انّما الأعمال بالنيات , و انّما لكلّ امراٍ ما نوا . . . . .
“Sesungguhnya perkara perbuatan (tergantung) pada Niat, dan perkara bagi setiap urusan (tergantung) pada apa yang diniatkan.
Bukannya kenduri adalah Ibadah Ikhwah..? bukannya maulid dapat menyematkan semangat cinta kita kepada Nabi...? bukannya Thariqat adalah berdzikir..? bukankah ziarah kubur adalah mengingat mati agar kita siap untuk mati ?. Semua ini tergantung pada niat masing-masing "Allah tidak melihat jasad, rupa dan tubuh tapi Allah lihat Hatinya" (Hadist ini dikutip dari Kitab Mukhtarul Al-Hadist)
Jika anda mengatakan bahwa maulid bid'ah, maka bagaimana dengan  mobil, motor, honda, sepeda, laptop, peci, pesawat, kacamata, baju, pulpen, buku, al-Qur'an yang sudah dibukukan, Hadist juga yang demikian, kiswah ka'bah, perkembangan pembangunan Masjid Nabawi, meja, rokok, uang yang kita pakai, rumah, dan seluruh yang anda pakai, anda rasa dan anda coba itu yang dari semua itu apakah ini bukan sebutan  BID'AH ?
Inilah sebabnya Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat al-Baqarah ayat 185
  
 Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
Allah juga berfirman mengenai amal seeorang yang tidak disia-siakan oleh Allah walaupun seberat Zarah (atom), Q.S. Al-Zalzalah : 7-8, sebagai berikut
  
7. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya.
8. dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula.

Maka sekarang tinggal pada dari diri masing-masing apakah kita selalu mebela-bela hal yang mubah hukumnya ataukah yang sudah jelas yang kita lakukan itu adalah baik dan bermanfaat bagi seluruh umat dan merupakan kepentingan umat, seperti mewujudkan cinta dan sayang kita kepada Nabi Muhammad SAW melalui khenduri Maulid, khenduri, kemudian membaca tahlil untuk orang meninggal, shomadiyah dll sebagainya.untuk itu pergunakanlah akal sesuai dengan hak yang dibenarkan, jangan mengklaim sembarangan ulama sesat. Nabi tidak mengajarkan umatnya seperti itu. Semua manusia punya khilaf, lupa, dan salah. Saya yakin Allah maha meneliti, Maha kasih pada hamba-hamba-Nya, Maha Baik, Allah tidak akan mensia-siakan hamba-Nya dalam mencari cinta keada-Nya dan Nabi-Nya diberbagai cara, Allah Pasti akan membalasnya, sesuai dengan niat masing-masing. Semoga tulisan ini bermanfaat.